Minggu, 18 Januari 2015

puisi tentang keadilan



Yang terlupakan

Penguasa
Bila senja malam nanti
Tiba saatnya kita bersama
Membunuh malam tanpa suara
Menghunus pedang atau terluka
Berjalan dengan gagah seakan tubuh tak terluka

          Penguasa
          Kala pagi menyelimuti tubuh ini
          Kulihat hamparan tubuh yang tak berdosa berserakan
          Seakan menceritakan akan kekejaman penjajah
          Wanita-wanita dan anak-anak menangis
          Meratapi esok yang tak pasti

Penguasa
Apakah kau tak melihat kami dulu
Dengan gagah dan tanpa malu kami maju
Tak tampak rasa takut dimata kami
Berderap maju tanpa perna mengeluh
Demi satu harapan KEMERDEKAAN

         Penguasa
          Lihatlah kami sekarang
`        kami berjuang bukan untuk berperang
          Kami berjuang bukan untuk melindungi rakyat
          Kami berjuang bukan untuk menghapus air mata ibu pertiwi
          Tapi kami sekarang berjuang untuk kemerdekaan kami sendiri

Penguasa
Tidak kah kau perhatikan kami sekarang
Tubuh kami kurus
Hati kami gelisa
Pikiran kami menerka
Menunggu janji pemerintah
Untuk membuat kami merdeka
Dari penjajah yang sesungguhnya.
         
         

         

puisi mimpi



Mimpi


Pengemis kecil
Berdiri mengangkang di persimpangan jalan
Berharap satu rupiah untuk mencapai cita
Berharap satu rupiah untuk merubah dunia
Berharap satu rupiah untuk mengelus luka di dada

               Impian kecil      
Berharap akan terwujud
                Berharap akan menjadi besar
                Berharap akan merubah nasibnya
                Berharap dunia akan bersahabatpadanya

Harapan kecil
 Merubah asa menjadi cita
Amal sedikit berbalas segera
 Impian seorang pengemis kecil
Harapan seorang pengemis kecil

Sabtu, 17 Januari 2015

puisi tentang keluarga



CAHAYA UNTUKKU

Sendiri kuterdiam dalam malam
Memandang langit dan bintang-bintang
Kuberkaca pada masa itu
Mengginggat tangis, tawa masa kecilku

Kuberhitung......
Satu ditambah satu bunda mengajariku
Kubernyanyi......
Sebuah lagu pelangi bersama ayah
Mengginggat masa-masa kebahagiaan
Diitimang penuh sayang
Dimanja penuh perhatian
Didekap penuh senyuman hangat

Waktu telah memberitahuku
Betapa sakit ceritamu
Betapa keras jeritanmu
Untuk mencari uang demi aku anakmu

Tak pernah kau bercerita
Tak pernah engkau menggeluh didepanku
Kau hanya berpesan
Belajarlah gapai mimpi-mimpimu

Izinkan anakmu ini melangkah
Tinggalkan kebersamaan bersamamu
Melepas dekapan pelukanmu
 Untuk menuntut ilmu menggapai mimpiku

Jadilah cahaya sebagai motivasiku
Sertakan restu dan doa sebagai bekalku
Bekal untukku selalu semangat maju
Terima kasih bunda-ayah telah menjadi cahayaku