Rupiah Sentuh 14.500 per Dolar AS,
Pemerintah Tekan Impor
Mengutip data dari bank Indonesia
menunjukan nilai tukar rupiah terhadap dolar dipantau melemah hingga mencapai
14.500 per dolar, hal ini direspon pemerintah Indonesia dengan meluncurkan
kebijakan penekanan terhadap impor barang pangan dari luar negeri, selain itu
juga pemerintah mendorong akan adanya ekspor barang keluar negeri, meskipun
langka tersebut tidaklah mudah karena banyak negara di asia tenggara yang
menjadi mitra dagang dari Indonesia melakukan hal yang serupa dengan Indonesia.
Mereka juga menekan impor agar nilai tukar dari mata uang mereka tidak anjlok.
Pelemahan nilai tukar rupiah
terhadap dolar banyak dipengaruhi oleh penguatan ekonomi amerika
menyebabkan khawatirkan jika The Fed akan menaikkan suku bunga lebih cepat
daripada perkiraan, hal itu
mempengaruhi banyak insvestor asing tercatat menarik investasinya sampai lebih
dari 10 trilliun rupiah dari obligasi berdenominasi rupiah pada bulan
ini sejak tanggal 11 Desember 2014. Selain itu juga banyak perusahaan yang
berspekulasi dengan melakuakan aksi beli dollar sebelum akhir tahun 2014.
Kondisi ini diperparah dengan ketidaksiapan pemerintah untuk memprediksi
penguatan ekonomi amerika yang berdampak terhadap kenaikan kurs rupiah terhadap
dolar, Pemerintah dalam hal ini harus lebih selektif dalam menentukan kebijakan
apa yang harus diambil guna mengatasi masalah tersebut.
Dampak yang dirasakan
masyarakat akibat pelemahan rupiah
terhadap dollar diantaranya, semakin mahalnya bahan baku industri yang
kebanyakan diimpor dari luar negeri menyebabkan banyak industri kecil tidak
berproduksi yang akan berdampak terhadap penurunan pasokan bahan konsumsi dipasaran, sehingga
harga kebutuhan pokok akan naik. Masyarakat adalah pihak yang sangat dirugikan
atas kejadian tersebut dengan penghasilan yang tetap dan harga yang meningkat
membuat masyarakat harus memutar otak agar dapat mencukupi kebutuhan ekonominya
sesuai dengan pendapatan yang didapat. Beberapa langkah yang ditawarkan
pemerintah untuk menangulangi kekacauan ekonomi dengan cara mematok harga pasar
sehingga harga tidak boleh melebihi batas yang telah ditentukanoleh
pemerintah selain itu pemerintah juga
memberikan insentif modal kepada para pelaku industri agar mereka dapat kembali
memproduksi barang yang dibutuhkan oleh masyarkat. Langkah pemerintah tersebut
diharapkan akan mendorong ekonomi agar masyarakat tidak terlalu terbebani atas
permaslahan yang ada.
Selain kebijakan untuk
mempengaruhi harga, pemerintah juga masih mempunyai PR besar yaitu
mengembalikan minat investor asing untuk kembali keindonesia dan menanamkan
modalnya. Masalah yang dihadapi para investor asing adalah Ketidaknyamanan
mereka dalam berinvestasi yang dipengaruhi oleh kondisi politik Indonesia yang
sedang dalam masa transisi kepemimpinan, selain itu juga pemerintah lebih
memilih untuk melakukan impor dari pada mengunakan hasil produksi dalam negeri
yang imbasnya produk dalam negeri tidak bisa bersaing dengan produk impor
sehingga banyak pabrik yang akhirnya keluar pasar karena tidak mempunyai cukup
modal untuk berproduksi akibat ditinggal para investor. Dibutuhkan regulasi dan payung hukum yang
jelas agar dapat memberikan rasa nyaman kepada para investor asing untuk
berinvestasi diindonesia yang akan menyebabkan banyak industri dibangun dan perekonomian akan kembali stabil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar